My Extraordanary Hero

Selamat hari pahlawan...

Buat gw pahlawan itu adalah orang yg berjuang dan membela apa yang mereka anggap benar dengan segenap jiwa dan raga. Waktu jaman perang pahlawan adalah orang-orang yang rela perang ninggalin anak istri dan keluarganya untuk ngerebut kemerdekaan. Kakek gw salah satu di antaranya lho (nasis dikit ah).

Beda jaman beda juga pahlawannya. Sekarang tetep ada pahlawan cuma beda cara perangnya. Pandji Pragiwaksono, Ramon Papana, Radityadika benerapa pahlawan yang memperkenalkan stand up comedy di Indonesia. Mungkin klo ga ada mereka, Indonesia ga punya alternatif komedi yang menghibur sekaligus mengkritik gaya hidup masyarakat sampai kinnerja pemerintah.

RA Kartini dengan emansipasinya, dimana wanita berhak mendapat pendidikan serta kesempatan berkarir layaknya kaum adam. Berkat jasa beliau sekarang kita bisa ngeliat para srikandi-srikandi bangsa bisa berkarir dan berkarya tanpa adanya gender deskrimination. Iwan Fals dengan lirik-lirik lagunya tanpa ragu mengeritik betapa bobobroknya aparatur negara yang tertidur pulas pada saat sidang.

Beberapa tokoh yg gw sebut barusan mungkin pahlawan di bidang dan jamannya masing-masing. Gw juga punya pahlawan versi gw, my personal hero. My personal hero is an ordanary people. Bukan dari kalangan seleb, musisi maupun tokoh nasional. Pahalawan gw adalah wanita tangguh bernama ibu dan istri.

Kedua wanita tangguh itu buat gw pahlawan dalam keluarga. Setelah nikah gw baru sadar betapa besar peerjuangan seorang ibu dan istri. Jadi nyesel dulu pernah ngelawan sama orang tua.

Kedua kaum hawa ini mungkin bukan comedian hebat yang membawa genre comedy baru di tanah air, bukan juga tokoh nasional, apalagi seorang musisi terkenal di tanah air. Tapi tanpa semua kemampuan itu buat mereka udah punya tempat khusus di hati gw. My mom and my wife are my true hero.